Tuesday, January 6, 2009

Festival Gamelan For The Young 2008





Berkaca Dari
Festival Gamelan For The Young 2008


Pada tanggal 19 Desember 2008 malam, suasana di sekolah Santa Laurensia malam itu mendadak penuh dengan hingar-bingar musik gamelan, mulai dari gamelan Bali, Jawa dan Sunda. Festival gamelan ini diikuti oleh beberapa sekolah diantaranya, Santa Laurensia, PIS Madania Bogor, Santa Ursula, Bogor Raya, Regina Pacis dan Sang Timur. Sebelumnya tanggal 18 Desember 2008 juga diadakan sarasehan tentang musik gamelan dengan narasumber, Dwiki Darmawan dan Rahayu Supanggah yang dedikasi dan prestasi musiknya telah diakui oleh dunia internasional.
Dalam sarasehan tersebut kedua narasumber memberikan ilmu dan pengalamannya tentang musik gamelan di panggung dunia musik internasional, bahkan menurut Rahayu Supanggah di Singapura, pelajaran musik gamelan diwajibkan untuk dipelajari bagi siswa-siswi SD di Singapura sebagai bagian dari pendidikan karakter mereka, di amerika hingga saat ini telah terdapat sekitar 600 gamelan 80% diantaranya adalah gamelan jawa dan sisanya gamelan bali dan sunda. Bahkan Malaysia baru-baru ini juga telah mengadakan festival gamelan bertaraf internasional.
Mengapa dunia luar begitu mengagumi dan melihat musik gamelan sebagai musik masa depan dan wajib untuk segera di kuasai. Alasannya adalah musik gamelan adalah sebuah alat musik yang dimainkan secara kolektivitas, tak ada yang lebih penting di semua instrument gamelan, keseluruhannya adalah bagian yang tak terpisahkan sehingga kerjasama adalah hal mutlak yang harus dikedepankan untuk dapat memainkan gamelan. Musik gamelan menekankan pada toleransi, kerjasama, dan tentu saja melatih rasa/batiniah sehingga akan didapatkan kehalusan dan keseimbangan emosi.
Hal-hal demikianlah yang ternyata menarik minat dunia luar untuk menekuni musik gamelan, selain memang ada indikasi bahwa musik klasik barat yang kaku dan serius telah menemui titik kejenuhannya sehingga musik-musik dari dunia timur pelan-pelan dan pasti telah merasuki dunia barat, dan menurut Prof. Dr. Rahayu Supanggah sebagian negara di timur tengah pun telah mulai mempelajari musik gamelan.
Adanya festival gamelan di Laurensia School dapat dijadikan tonggak kebangkitan musik tradisional sebagai tuan rumah negeri sendiri, khususnya di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Keragaman gamelan dari berbagai genre (Bali, Jawa, Sunda) dalam satu panggung telah memberi warna dan gairah bagi siswa/siswi maupun institusi pendidikan untuk menampilkan ketrampilan mereka secara maksimal. Di Yogyakarta ada Festival Gamelan Internasional, Festival Gamelan Gaul, di Solo ada festival musik tradisional internasional dan di Jakarta embrio festival gamelan telah hadir dan tinggal menunggu dan menanti langkah berikutnya, semoga tetap berkelanjutan dan menemukan bentuk yang lebih sempurna.

No comments:

Post a Comment